Pengertian Public Speaking



Menurut Webster's Third New International Dictionary, Public Speaking adalah:
a. The act of process of making speeches in public (proses pembicaraan di depan publik)
b. The art of science of effective oral communication with an audience (seni ilmu pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para pendengarnya).

Menurut David Zarefsky, dalam Public Speaking Strategic for Success; "Public speaking is a continous communication process in which messages and signals circulate back and forth between speaker and listeners." (Berbicara di muka umum adlah suatu proses komunikasi yang berkelanjutan di mana pesan dan lambang bersirkulasi ulang secara terus menerus antara pembicara dan para pendengarnya)

Menurut Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi: Public Speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan tentang sesuatu hal atau topik di hadapan orang. Tujuannya antara lain untuk mempengaruhi, mengajark, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan dan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat diramkumkan menjadi satu kesatuan.

Public Speaking adalah seni berbicara di depan umum / publik tentang suatu hal / topik tertentu secara lisan, dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan dan memberikan informasi.

Sesaat Sebelum Bicara



Sama pentingnya dengan materi dan perlengkapan presentasi Anda adalah perhatian yang Anda berikan kepada diri Anda sebelum dan selama Anda berbicara. Inilah beberapa saran:

  • Minumlah. Minum air yang banyak sehari sebelum presentasi Anda. Selama presentasi, siapkan satu botol atau satu teko air di dekat Anda.
  • Nikmati musik. Menjelang presentasi, putarlah lagu kegemaran Anda dan biarkan musik membentuk kerangka pikir Anda.
  • Isi tenaga. Selama jeda, kunyahlah makanan berprotein tinggi atau cemilah bergizi untuk mempertahankan energi tubuh.
  • Mengenang yang indah. Tempatkanlah foto-foto keluarga, teman-teman, atau tempat-tempat favorit Anda di tempat mencolok. Pandanglah seskali dan biarkan kenangannya menyamankan serta menginspirasi Anda.
  • Tarik napas. Serangkaian tarikan napas akan melambatkan denyut jantung Anda dan menyuplai tubuh Anda dengan oksigen yang cukup.
"Saya memilih untuk menjadi diri yang terbaik agar dapat memberikan diri saya yang terbaik."

7 Jurus Mantap Berpresentasi


Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.

Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan disajikan.

Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.

Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar

Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.

Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik metode yang anda teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari metode tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik tersebut secara berurutan dan terstruktur.

Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik hasil yang diperoleh.

Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C. Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. …… “.

Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan

Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan disampaikan.

Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.
- Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
- Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.

Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.

Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat hanya sebagai ulangan. Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru menampilkan hasil eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.

Point 4 : Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.

Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan.

Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.

Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan.

Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.

Point 5: Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.

Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.

Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat waktu.

Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.

t = total waktu yang diberikan pada anda - waktu untuk tanya jawab - waktu untuk demonstrasi

Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok. Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di atas.

Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu, rencana presentasi ini sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.

Point 6: Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega

Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.

Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya. Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi. Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.

Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.

Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.

Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi

Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.

Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi apakah alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau mencari alternatif solusi yang lain.

Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file presentasi anda.

Strategi yang Matang



1. Tujuan.


Sebelum mempersiapkan baan, Anda harus mengerti dulu tujuan Anda presentasi. Tentunya Anda tidak mau kan, presentasi yang seharusnya bertujuan meyakinkan rekan kerja atau atasan malah terlihat seperti presentsi ilmiah dosen di kampus. Presentasi dapat dibagi menjadi 4 kategoti berdasarkan tujuannya:
1)
Persuassive. Meyakinkan, manarik minat dean beusaha mendapatkan kepercayaan peserta. Contohnya adalah presentasi yang dilakukan sales atau agen asuransi agar produkya dibeli dan laku. Tips : Disini Anda harus tampil meyakinkan dan Anda harus bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan audien;
2)
Explanation. Presentasi ini bertujuan memberikan gambaran, meningkatkan pemahaman, serta menjelaskan hal-hal tertentu. Contohnya, presentasi dosen kepada mahasiswanya. Tips : perhatikan poin-poinyang akan disampaikan;
3)
Instructional. Penekan presentasi ini adalah pada bagaimana melakukan sesuatu. Jenis presentasi ini biasanya memerlukan keterlibatan audien lebih banyak. Tips : Jika memungkinkan, materi harus dibuat sesimpel mungkin agar mudah dimengerti;
4) Report. Memberikan informasi atau data tertentu. Tips : Presentasinya bersifat spesifik, menyajikan fakta-fakta dan langsung pada pokok masalah.

2. Karakter Audien.

Presentasi ke rekan satu divisi tentu tidak bisa disamakan dengan presentasi kepada klien. Peserta presentasi alias audien yang berbeda menuntut gaya presentasi yang berbeda pula. Karena itu, wajib hukumnya untu mencari tahu seperti apa karakter calon audien tersebut. Tips : telitilah apa saja yang menjadi minat dan keyakinan mereka. Jika peserta presentasi terdiri atas orang-orang kreatif di bidang periklanan misalnya, tentunya mereka tidak tertarik pada presentasi yang bersifat serius. Sebaliknya, jika peserta presentasi terdiri atas para profesional yang memiliki jabatan tinggi, presentasi formal tentu lebih cocok.

3. Menguasai Materi.

Sesibuk apapun sebelum presentasi Anda lakukan, sempatkan diri untuk mempelajari dan membaca materi yang ingin dipresentasikan. Tips : Buatlah daftar konsep mengenai apa saja yang akan disampaikan, lalu kembangkan poin-poin percakapan yang mendukung konsep tersebut. Beri penekanan pada isi yang Anda anggap penting. Misalnya dengan mengatakan, “Temuan paling penting dalam penelitian ini adalah A,B,C” diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain adalah dengan berualang kali memperlihatkan data yang penting, agar audien memberikan perhatian lebih sehingga presentasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.

4. Anti Mengantuk.

Banyak presentasi yang sebenarnya memiliki materi menarik, tetapi sayang, cara penyampaiannya membuat audien malas mengikuti. Misalnya, penyampaian presentasi yang seperti membaca teks dan tidak ada eye-contact. Selain membosankan presentasi seperti ini membuat audien ‘mengantuk’. Agar presentasi lebih efektif, menarik dan dapat menarik perhatian audie, gunakan Tips :

1) The Sooner, The Better. Audien ingin selalu terlibat, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan. dia awal presentasi, setidaknya Anda punya waktu 30-90 detik nutnuk menarik perhatian audien. Misalnya, dengan bertanya ke satu-per-satu audien, melempar lelucon-lelucon segar yang tidak basi;

2) Berbaur. Hindari berbicara sambil bersembunyi di balik podium atau berdiri terlalu lam di satu tempat. Jika pesertanya lebih dari 20 orang, sesekali berjalanlah dan berbaur di antara mereka sambil berbicara. Tindakan ini akan membuat mereka memperhatikan Anda. Saat berjalan, jangan terburu-buru;

3) Latihan Vokal. Presentasi perlu latihan. Coba variasikan nada, volume, maupun kecepatan berbicara Anda. Sampaikan presentasi dengan suara lantang, namun tetap terkontrol, artiulasi bersih, serta terdengar jelas dan alami. Dengan intonasi berbicara yang enak, audien juga tidak akan keberatan ‘meminjamkan’ telinganya untuk mendengarkan Anda.

Tips Presentasi yang Baik



1. Jangan membiasakan diri tergantung pada teks. Teks dapat membunuh bakat, merusak flow, dan menciptakan jarak. Gunakan pointers, sekadar untuk membantu Anda.

2. Ukur secara sungguh-sungguh "dalamnya sungai". Pelajari dulu siapa audience Anda, latar belakang, jalan pikiran, pendidikan, dan jabatan mereka. Jangan asal "tembak"

3. Jangan bicarakan dua hal ini. Yang sudah mereka ketahui, atau yang tak ingin mereka dengar. selalu sajikan hal-hal yang orisinal, jangan merusak mood audience dengan pernyataan yang tidak mereka sukai.

4. Jangan biarkan audience jenuh. Jaga volume suara dan jaga nada agar tidak monoton. Begitu mereka mulai jenuh, ajaklah berdialog, lontarkan sedikit humor.

5. Humor tidak boleh berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk membangkitkan daya pikir. Jika berlebihan ia akan kehilangan substansi.

6. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi termasuk mikrofon sebelum presentasi dimulai. Ruangan yang langit-langitnya rendah akan membuat Anda cepat letih. Cahaya yang masuk dari kaca jendela dapat mengganggu konsentrasi. Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi gerakan tubuh Anda. Tetapi ruangan yang terlalu lebar dapat membuat presentasi tidak terfokus. Mikrofon dan sound system yang buruk juga dapat mengganggu konsentrasi.

7. Biasakan interaktif. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan contoh, jawaban, melakukan aktivitas tertentu (game, tetak-teki atau melakukan sesuatu), tertawa atau bahkan mendengarkan musik.

8. Be specific. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali berikan cerita.

9. Jangan merendahkan mutu dengan mengatakan "Maaf saya sebenarnya tidak siap", "Maaf bahasa Inggris saya payah," "Ini bukan bidang saya," "Anda pasti lebih tahu dari saya." "Saya baru belajar," dan seterusnya. Manusia adalah makhluk yang malas yang hanya mau mendengarkan orang yang layak ia dengar, ia anggap lebih tahu.

10. Latihan yang cukup. Selalu mintalah umpan balik. Bila perlu rekam, putar kembali, minta pendapat dari orang dekat.

11. Perhatikan bahasa tubuh. Jangan melakukan gerakan yang merusak penampilan.

12. Berpakaianlah agak cerah agar Anda menciptakan kesegaran di dalam ruangan

13. Jangan berbicara seperti sedang ngobrol dengan seseorang. Ingatlah Anda berbicara di hadapan puluhan orang, kombinasikan bahasa resmi dengan bahasa percakapan yang layak.

Menjadi Presenter?



Seorang teman memberitahu saya bahwa ia lebih berani melahirkan bayi daripada melakukan resentasi. Kalau melahirkan, katanya, ia hanya harus menghadapi satu-dua dokter, perawat, dan suami yang menemani. Mereka adalah orang-orang yang sudah lama dikenal, baik hati, dan berada di sana untuk membantu, bukan mempersulit. Sebaliknya, ketika melakukan presentasi, Anda harus berhadapan dengan orang-orang yang karakternya bermacam-macam dan kadang bisa menyulitkan Anda. Mereka datang untuk mengambil manfaat, bukan memberi. Kadang mereka ingin menguji atau setidaknya ingian mengatakan, "Saya juga tahu kok," atau "Saya tahu lebih dari sekadar yang Anda sampaikan."

Presentasi memang sulit. Ada kalanya kita bertemu dengan seorang yang tampak begitu menyenangkan ketika diajak bicara di meja makan atau di ruang rapat. Tetapi begitu diberi kesempatan berbicara di hadapan 20-30 orang, ia berubah sama sekali. Bicaranya berputar ke mana-mana, monoton, kering, tidak menarik. Kadang-kadang ia nervous, sehingga apa yang ingin ucapkan hilang di udara. Ia hanya mengulang-ulang hal yang sama. Kadangkala seseorang ingin terlihat cerdas di hadapan orang lain sehingga ia terjebak dalam kompleksitas. Ia menduga orang lain akan menganggap dirinya pintar jika ia menyampaikan hal-hal yang sulit. Karena itu, seseorang bis saja memilih kata-kata yang aneh, kalimat-kalimat panjang yang kompleks dengan grafik yang "ramai". Tetapi jika Anda cukup cerdas, Anda akan tahu bahwa sebenarnya orang itu tidak secerdas keruwetan yang ia sampaikan.

Keberhasilan seorang presenter juga sangat ditentukan oelh orang-orang yang berada di sekitarnya. kelompok pendukung yang mempersiapkan materi presentasi dan memberi laporan tentang latar belakang audience turut mempengaruhi kelancaran presentasi.

Tentu saja, orang-orang yang mendengarkan presentasi kita tidak seburuk itu. Jika Anda lihai, Anda mungkin akan memperoleh manfaat yang sama besarnya dengan yang Anda berikan. Saya juga masih belajar untuk menjadi seorang presenter, dan saya tahu betapa tidak mudahnya hal itu. Oleh karena itu blog ini akan diisi dengan berbagai hal mengenai dunia presenter, selain memperkaya diri saya sendiri, namun saya berharap juga dapat membantu orang lain untuk dapat diperkaya oleh blog ini.